Aku mau cerita ya.....waktu kami baru memulai bisnis kuliner ini....banyak lika likunya, bahkan sampai sekarang. Dulu waktu tetangga kami yang catering pernah masak untuk kawinan, begitu masak nasi ga matang-matang, masak ayam segar begitu dibumbuin basi....waktu denger itu memang rada-rada aneh, apa iya sih. Mungkin ayamnya kurang segar kali...gitu komen kita-kita.
Nah begitu kami mulai usaha kuliner, dulu Bapak saya cucu tukang daging gepuk di kampung, dan terkenal...beliau bilang, Kakek itu kalau masak mulutnya komat kamit bersalawat. Itu yang membuat dagangan Kakek laris manis. Berbekal kata-kata almarhum Bapak, kami praktekan. Setiap memasak kami selalu bersalawat. Alhamdulilah dagangan lancar (kalau naik turun omzet ga usah dibahas yak...itu mah hak Allah SWT - jadi hitungan kita manusia sama Allah beda - hehehe).
Jadi ga ada namanya niatan kita minta ke gunung ini itu atau Gunung Salak yang paling deket di Bogor hehehe....kita yakin akan Allah SWT dan junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Tapi yak..namanya cobaan mah ada aja. Pertama yang diganggu adalah karyawan kami, jadi setiap kali warung kami tinggal, tetangga gerobak kiri kanan mulai mendekati karyawan kami. Menghasut - katanya kamu curi aja resep nasinya nanti buat sendiri. Ihhh dikira karyawan kami Mr. Plankton kali yeee...trus kami Mr. Crab yang pelit urusan resep. Ga kaleeeeee. Karyawan yang terbujuk sih langsung cabut..tapi ada yg juga melapor pada kami. Waktu itu kami sih diam aja, karena memang resep kami sudah standard kok, ditimbang dan semua karyawan tahu resep kami. Tapi ingat, setiap tangan itu beda-beda, dan satu lagi rejeki orang itu tidak sama. Itu yang harus diyakini oleh kita. Liat aja resep di internet bejibun kok, tapi kenapa tidak semua orang sanggup menjadi pengusaha kuliner????? betul tidak.
Yang kami menjadi marah adalah, ketika karyawan kami keluar karena hasutan, tidak juga mereka tampung (tetangga2 pedagang). kalau seandainya dibujuk keluar dan mereka tampung, kami sih tidak jadi masalah. Karena kehidupan karyawan kami tetap berlanjut. Ini dibujuk keluar dan disia-siakan. akhirnya beberapa bulan kemudian sms lagi untuk bisa jadi karyawan kami.
Sampai berliur kami ceritakan, bahwa membuat usaha sendiri itu perlu perjuangan ...bahkan kami diawal merintis sampai tidak tidur di malam minggu karena harus memasak membungkus- berdua saja kami lakukan, tapi kami mencintai pekerjaan ini. Sehingga beban itu tidak terasa berat. Itulah inti membuat suatu usaha adalah karena kita SUKA dan MENCINTAI pekerjaan kita. Bukan semata-mata karena ada uang semata ......
Perlahan-lahan dengan sendirinya tercipta satu team yang cukup solid, kalau masalah kejujuran karyawan sih ya namanya manusia , ada yang bandel ada baik...itu mah relatif.
Nah akhirnya ...suatu hari...dan suatu malam...saya memasak bumbu cabai....memang sudah beberapa hari ini perasaan saya kurang nyaman. Pas memasak bumbu cabai jam 10 malam, sampai jam 12 malam bumbu tidak juga matang...saya tuang lagi minyak goreng ..terus menerus. Padahal cabai cuma 2 kg biasanya 30 - 45 menit dah matang. tapi ini 2 jam...dan itu cabai melompat-lompat seperti mengamuk..kena tangan penuh. bukan main panas. Akhirnya kesabaran saya habis hehehehe....
"bie, kayaknya ada yang ga beres nih" kata saya. kebetulan abinya lagi masak juga...dia datang dan aku bilang ini dah 2 jam ga mateng-mateng mana tangan dah kena percikan panas cabe. Suami cuma ketawa...katanya minggir..langsung dia bacakan sesuatu di atas penggorengan. Dan sim salabim...dalam hitungan 5 menit langsung matang berwarna merah tua...dan engg innngg eennnggg..itu minyak yang tadi saya tumpahin berkali-kali keluar membanjir ...alamak. Bukan sulap bukan sihir..akhirnya saya mengalami pula namanya masak tidak matang-matang.......hehehehe.
Jadi kalau dalam dunia perkualian atau kuliner, ada istilah menutup pantat wajan kita oleh pesaing, sehingga masakan yang kita masak tidak akan pernah matang. Tapi kami ga mau bersu'uzon yak....tapi kejadian itu memang ada. Dan kejadian kedua kali juga terjadi kepada karyawan tukang masak kami. Tapi alhamdulillah semua bisa diatasi.
Jadi, kalau kalian hendak usaha di bidang kuliner, suatu saat akan merasakan hal-hal mistik yang antara percaya dan tidak......satu lagi tukang nasi uduk di salah satu outlet kami bilang .."huh nasi kuning magic"......ihhh dikira suami saya dapit koperpil kaleeee......kalau bisa magic sih mending buat emas batangan kaleeee bu.....empiss ahhh bu. sesama tukang nasi dilarang saling menyanjung...halah.....memuji...hadoh....mencela...maksudnya. semoga dagangan kami dan ibu sama-sama laris.