Ceritanya kami mengajukan diri untuk bisa ikut berpartisipasi menjual makanan khas indonesia (Banjarmasin khususnya) yaitu Nasi Kuning dengan lauk masak habang. Setelah mendaftar dan menunggu kabar untuk test food. Akhirnya di hari Jum;at kabar itu datang, bahwa kami mendapat kesempatan untuk test food hari Jum'at jam 14.00.
Hari H kami sudah mempersiapkan diri termasuk konsep menjualnya seperti apa. Jam 13.30 kami sudah sampai Pasaraya dan jam 14.00 datanglah 3 orang dari tim Dapur Pasaraya termasuk Chefnya untuk mencoba nasi kuning kami.
Lauk yang kami bawa, ayam - tuna - telor masak habang. Alhamdulillah komentar Chefnya adalah "Enak nasinya ...pas rasanya di lidah...cocok untuk dijual disini".....ppiyuyuuuuhhh happy tralala dan syukur alhamdulillah. walau salah satu nya ada yang komen kalau nasinya agak perak....tapi dibalas oleh si Chef...
"ga, ini sudah pas. tekstur beras untuk nasi kuning memang harus seperti ini tidak boleh lembek atau pulen. ini sudah pas betul"...syukurlah.....karena proses kami untuk membuat Nasi Kuning selama 3 tahun dengan banyak uji coba hingga jatuh pada beras ini yang harganya cukup mahal tapi memang sangat tepat karena ketika panas2 dibungkus daun pisang akan memunculkan aroma yang sangat luar biasa. Beda dengan jenis beras lainnya yang bahkan tidak muncul aromanya sama sekali.....
tapi kendala muncul ketika kami diwajibkan untuk berdagang di hari Jum;at , kalau tidak akan kena denda sebesar 200 ribu tiap kami tidak berjualan. Sementara kami memang libur setiap hari Jum'at. Karena fokus bagi kami dan karyawan untuk beribadah. Walaupun kami masih terima pesanan kalau jumlahnya tidak terlalu banyak. Alhasil - kami masih pending untuk buka di Pasaraya ini. Mungkin memohon petunjuk dulu pada Allah SWT. Bagaimanapun tetap pada prinsip - kejarlah akhiratmu maka duniamu akan ikut - ini yang kami pegang . Juga seorang wanita yang pertama kali datang saat kami buka warung Nasi Kuning yang tiba-tiba menasihati saya "kejarlah akhiratmu maka duniamu akan ikut - ketika warung ini berkembang jangan pernah lupa beribadah - jangan tinggalkan shalat karena mengejar dunia yang tidak akan pernah habis" dan tidak lama wanita itu pergi begitu saja....
Sampai sekarang saya suka teringat - siapa wanita itu yang datang tiba-tiba dengan kata-kata yang penuh nasehat dalam balutan baju yang sangat sederhana dan tas sederhana yang dikepitkan diketiak. Terima kasih bu, siapapun ibu nasihat ibu akan selalu kami ingat.
Hari H kami sudah mempersiapkan diri termasuk konsep menjualnya seperti apa. Jam 13.30 kami sudah sampai Pasaraya dan jam 14.00 datanglah 3 orang dari tim Dapur Pasaraya termasuk Chefnya untuk mencoba nasi kuning kami.
Lauk yang kami bawa, ayam - tuna - telor masak habang. Alhamdulillah komentar Chefnya adalah "Enak nasinya ...pas rasanya di lidah...cocok untuk dijual disini".....ppiyuyuuuuhhh happy tralala dan syukur alhamdulillah. walau salah satu nya ada yang komen kalau nasinya agak perak....tapi dibalas oleh si Chef...
"ga, ini sudah pas. tekstur beras untuk nasi kuning memang harus seperti ini tidak boleh lembek atau pulen. ini sudah pas betul"...syukurlah.....karena proses kami untuk membuat Nasi Kuning selama 3 tahun dengan banyak uji coba hingga jatuh pada beras ini yang harganya cukup mahal tapi memang sangat tepat karena ketika panas2 dibungkus daun pisang akan memunculkan aroma yang sangat luar biasa. Beda dengan jenis beras lainnya yang bahkan tidak muncul aromanya sama sekali.....
tapi kendala muncul ketika kami diwajibkan untuk berdagang di hari Jum;at , kalau tidak akan kena denda sebesar 200 ribu tiap kami tidak berjualan. Sementara kami memang libur setiap hari Jum'at. Karena fokus bagi kami dan karyawan untuk beribadah. Walaupun kami masih terima pesanan kalau jumlahnya tidak terlalu banyak. Alhasil - kami masih pending untuk buka di Pasaraya ini. Mungkin memohon petunjuk dulu pada Allah SWT. Bagaimanapun tetap pada prinsip - kejarlah akhiratmu maka duniamu akan ikut - ini yang kami pegang . Juga seorang wanita yang pertama kali datang saat kami buka warung Nasi Kuning yang tiba-tiba menasihati saya "kejarlah akhiratmu maka duniamu akan ikut - ketika warung ini berkembang jangan pernah lupa beribadah - jangan tinggalkan shalat karena mengejar dunia yang tidak akan pernah habis" dan tidak lama wanita itu pergi begitu saja....
Sampai sekarang saya suka teringat - siapa wanita itu yang datang tiba-tiba dengan kata-kata yang penuh nasehat dalam balutan baju yang sangat sederhana dan tas sederhana yang dikepitkan diketiak. Terima kasih bu, siapapun ibu nasihat ibu akan selalu kami ingat.
No comments:
Post a Comment